Memahami Cara Allah Bekerja
... biarkan Dia yang menyelesaikan masalahmu...
Keluaran 3-11 Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa: "Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun" (Kel 5:24a)
Pernahkah anda mengalami masa dimana rasanya Allah sedang tidak berpihak kepadamu dan sedang mempermainkan kehidupanmu?
Saya sedang mengalami masa-masa dimana saya merasa tidak mengerti dengan cara Allah bekerja, khususnya dalam kehidupan saya secara pribadi. Sampai Allah membawa saya untuk memahami bahwa cara Dia bekerja memang tidak dapat kita analisa karena Dia adalah Allah yang besar, berkuasa dan berdaulat.
Saya kemudian teringat dengan peristiwa ketika Allah menemui Musa di gunung Horeb dan mengutusnya untuk menemui Firaun agar melepaskan bangsa Israel dari perbudakan. Dan setelah melewati percakapan dengan Allah, Musa akhirnya pergi sekalipun semula dia tidak yakin dengan kepergiannya ke Mesir. Tetapi Allah berjanji bahwa Dia akan menyertai... Saya sangat yakin bahwa, kalau Musa kemudian taat, itu karena dia yakin bahwa Allah pasti menyertai dan semua akan beres, semua akan berjalan mulus. Karena, bukankah Allah yang meminta dia untuk pergi?
Tetapi ternyata kemudian, pada awal pertemuannya dengan Firaun, Musa sudah harus berhadapan dengan kekerasan hati Firaun yang tidak mau melepaskan bangsa itu untuk pergi. Dan yang lebih parah lagi, Firaun semakin kejam dan memerintahkan untuk menambah aturan-aturan yang membuat Bangsa Israel semakin tertindas. Bangsa itu terserak untuk berusaha menyelesaikan pekerjaan dibawah pengawasan orang-orang suruhan Firaun yang kejam. Maka semakin menderitalah bangsa itu. Dan itu terjadi setelah kehadiran Musa yang "diutus oleh Allah".
Apakah Allah tidak bertanggungjawab? Kalau mengenai kekerasan hati Firaun, memang telah dikatakan-Nya dari semula kepada Musa. Tetapi bagaimana dengan akibat dari semua itu, yakni bangsa Israel justru semakin ditindas. Dalam pasal 5:22-23 mencatat tentang kebingungan Musa terhadap apa yang dia hadapi. Bahkan Musa berkata ..."sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umatmu sama sekali."
Saudara, pernahkah hal terjadi dalam hidupmu, dimana engkau merasa Allah sedang tidak berpihak kepadamu justru disaat, dimana engkau telah hidup dalam ketaatan dan kasih kepada Dia? Memang sangat sulit untuk memahami cara Dia bekerja. Tetapi ketahuilah bahwa segala sesuatu yang dikerjakan memiliki tujuan untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Bukankah Allah turut bekerja sama dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia? Ketika Firaun mengeraskan hatinya, Allah ada disana bahkan Allah memakai kekerasan hati itu untuk mematahkan kesombongan Firaun dan menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang besar.
Masalah yang anda hadapi sekarang adalah waktu yang harus anda gunakan untuk bersabar dan membiarkan Allah menyelesaikan rencana-Nya untuk melepaskanmu dari "penindasan" yang sedang terjadi. Berdiam dirilah dan nantikan hasil dari apa yang sedang Allah kerjakan.
Apa atau siapa "Firaun" yang sedang anda hadapi? Mungkin anda harus bersabar sebentar, dan membiarkan Allah yang menghadapinya. Percayalah bahwa Dia adalah Allah yang bertanggung jawab. Dia tahu benar kapan waktu yang tepat menyelesaikan masalahmu. Dia ada dan siap untuk menolong.
Tinggalkan Masa Lalu
Ayat bacaan: Kejadian 19:26
"Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam."
menoleh ke belakang, dibelenggu masa lalu, di bawah bayang bayang masa laluSebuah pertanyaan hadir di hati saya hari ini. Mengapa ada orang yang selalu gagal dalam hidupnya? Ada yang sudah berulang kali didoakan namun tetap saja mereka sulit bangkit. Ada orang yang saya benar-benar saya kenal mengalami hal ini. Hidupnya statis dalam segala keterbatasan, jika tidak disebut kekurangan. Padahal dia hidup baik dan rajin membaca firman Tuhan setiap hari. Apakah Tuhan tidak memberkatinya? Apakah janji Tuhan hanya berlaku bagi sebagian kecil orang yang terpilih? Saya yakin tidak, karena janji Tuhan berlaku bagi semua orang. Lantas apa yang menyebabkan? Ayat bacaan hari ini hadir dalam hati saya. Salah satu penyebabnya ada dalam ayat ini.
Salah satu penyebab orang sulit bangkit adalah ketika mereka terbelenggu masa lalu. Dalam ayat mengenai kisah Sodom dan Gomora kita melihat bagaimana istri Lot yang seharusnya ada dalam rencana penyelamatan Tuhan ternyata berhenti berjalan dan menoleh ke belakang. Apa yang terjadi? Dia berubah menjadi tiang garam. Kita fokus kepada kata "menoleh ke belakang". Menoleh ke belakang maksudnya adalah dikuasai masa lalu, dihantui berbagai hal traumatis, kegagalan atau timbunan dosa-dosa di masa lalu. Ada juga orang yang mengalami kepahitan akibat disakiti orang terdekat, kejadian-kejadian buruk dalam berbagai hal, yang begitu berat, sedemikian rupa sehingga mereka yang mengalami ini menjadi terus terikat dengan bayang-bayang masa lalunya. Mereka menjadi sulit maju, karena mereka terikat dengan hal-hal traumatis yang pernah terjadi. Ada yang jadi statis, tidak bertumbuh, tidak berkembang, jalan di tempat, tidak sedikit pula yang akhirnya malah terperosok semakin dalam. Istri Lot sebenarnya ada dalam rencana Tuhan untuk diselamatkan, namun ia memilih untuk menoleh ke belakang. Sebuah pilihan yang membawa konsekuensi fatal, ia berubah seketika menjadi tiang garam.
We have to start to move forward, we really have to do it now. Ingat iblis sang pendakwa akan selalu menuduh anda dengan segala hal di masa lalu untuk memperlambat anda, menghentikan anda, bahkan memundurkan anda ke belakang. Iblis sangat tidak suka jika anda maju. Yesus mengingatkan hal yang sama. Mari kita lihat kisah mengenai seseorang yang mau mengikuti Yesus namun memilih untuk berlama-lama. "Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."(Lukas 9:61). Apa jawab Yesus? "Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."(ay 62). Tuhan rindu setiap kita untuk maju. Dia rindu untuk mencurahkan berkat-berkatNya, namun bayang-bayang masa lalu kerap membuat kita selalu menoleh ke belakang, dan dengan demikian gagal mencapai janji-janji Tuhan.
Surat Paulus kepada jemaat di Filipi juga sempat berbicara mengenai hal yang sama. Sepertinya Paulus menyadari tendensi manusia untuk selalu berada dalam bayang-bayang masa lalunya, hingga ia merasa perlu untuk mengingatkan. "Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Filipi 3:13-14). Dia memberi contoh, bahwa walaupun dia telah melayani Tuhan, dia tetap harus fokus untuk melupakan segala masa lalunya, seburuk apapun, dan fokus pada tujuan yang hendak dicapai di depan. Kita tidak akan bisa maju jika selalu berada dalam belenggu masa lalu kita yang kelam. Kita perlu benar-benar mengerti bahwa Tuhan begitu mengasihi kita. Dia tidak mau kita hidup terikat dalam dosa, problema kehidupan dan hal traumatis di masa lalu. Apa buktinya? Jika Tuhan tidak perduli, untuk apa Tuhan repot-repot menganugrahkan Kristus, AnakNya yang tunggal untuk memerdekakan kita dari segala dosa, kutuk dan kuk perhambaan warisan masa lalu? Berhentilah menoleh ke belakang, dan raihlah janji-janji Tuhan, yang penuh rancangan damai sejahtera, hidup yang berkelimpahan dan penuh berkat. Lihatlah ayat berikut ini: "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23). Apa yang disediakan Tuhan adalah berkat yang tiada habisnya dan selalu baru setiap pagi. Jika demikian, untuk apa kita terus mengingat-ingat masa lalu? Bukankah artinya kita menjadi orang yang bodoh jika masih saja terkubur dalam masalah di waktu lalu, padahal Tuhan mencurahkan rahmatNya yang baru setiap pagi?
Tuhan menyediakan pengharapan baru bagi kita yang telah ada di dalam Kristus. "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."(2 Korintus 5:17). In Christ, we are the new creation. Semua telah ditebus Kristus dengan lunas di atas kayu salib. Dan kita sekarang bisa menatap hari depan yang cerah, penuh pengharapan dari Tuhan. Tidak ada lagi belenggu masa lalu, kecuali kita yang mengijinkan dan menginginkan trauma masa lalu itu untuk terus hadir bersama kita, menghambat kita untuk bertumbuh dan maju. Today it's time to let all your past go. Let's stop looking back to the past, let's move forward. Let's move on with all hope and glory!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar